Pengertian
Tata Kelola TI
Tata Kelola TI memiliki definisi
inklusif yang mencakup Sistem 1nformasi (SI), teknologi dan komunikasi, bisnis
dan hukum serta isu-isu lain yang melibatkan hampir seluruh pemangku
kepentingan (stakeholder), baik direktur, manajemen eksekutif, pemilik proses,
suplier, pengguna TI bahkan pengaudit SI/TI. Pembentukan dan penyusunan tata
kelola tersebut merupakan tanggung jawab dari jajaran direksi dan manajemen
eksekutif.
Panduan tersebut merupakan bagian terintegrasi dari Tata Kelola Perusahaan yang terdiri dari kepemimpinan dan struktur organisasi serta proses yang memastikan bahwa pengelolaan TI akan menopang dan memperluas strategi dan tujuan perusahaan (definisi dari Board Briefing on IT Governance 3rd Edition, ITGI, 2004).
Panduan tersebut merupakan bagian terintegrasi dari Tata Kelola Perusahaan yang terdiri dari kepemimpinan dan struktur organisasi serta proses yang memastikan bahwa pengelolaan TI akan menopang dan memperluas strategi dan tujuan perusahaan (definisi dari Board Briefing on IT Governance 3rd Edition, ITGI, 2004).
Pada
dasarnya, Tata Kelola TI berkaitan dengan dua permasalahan utama: bahwa TI akan
memberikan nilai terhadap bisnis yang didorong oleh penyelarasan TI dengan
bisnis dan bahwa resiko yang terkait dengan TI akan ditangani dengan penentuan
penanggung jawab permasalahan tersebut dalam perusahaan. Dengan demikian,
penyelarasan bisnis dan TI yang mengarahkan pada pemenuhan nilai bisnis adalah
elemen kunci dari Tata Kelola TI.
TUJUAN DAN AREA FOKUS PADA TATA KELOLA
TEKNOLOGI INFORMASI (IT GOVERNANCE)
Tata
kelola TI merupakan tanggungjawab pihak manajemen didalam suatu organisasi,
sehingga bagaimana TI bisa menjadi lebih efisien dan efektif dalam mendukung
proses bisnis yang dijalankan tersebut. Sehingga tujuan tata kelola TI adalah
mengontrol penggunaannya dalam memastikan bahwa kinerja TI memenuhi dan sesuai
dengan tujuan, sebagai berikut :
Menyelaraskan
teknologi informasi dengan strategi perusahaan serta realisasi dari
keuntungan-keuntungan yang telah dijanjikan dari penerapan TI.
Penggunaan
teknologi informasi memungkinkan perusahaan mengambil peluang-peluang yang ada,
serta memaksimalkan pemanfaatan TI dalam memaksimalkan keuntungan dari
penerapan TI tersebut.
Bertanggungjawab
terhadap penggunaan sumber daya TI.
Manajemen
resiko-resiko yang ada terkait teknologi informasi secara tepat.
Area
Fokus IT Governance
Adapun
yang menjadi area fokus dalam proses pengelolaan tata kelola teknologi
informasi, dibedakan menjadi lima area utama (ITGI, 2007) :
Strategic
Alignment, berfokus pada bagaimana mencapai visi dan misi dari suatu organisasi
yang selaras dengan tujuan bisnis organisasi tersebut.
Value
Delivery, berfokus pada bagaimana mengoptimalkan nilai tambah dari teknologi
informasi dalam mencapai visi dan misi suatu organisasi.
Resources
Management, berfokus pada bagaimana sumber daya dan infrastruktur dapat
mencukupi dalam penggunaannya yang optimal, berkaitan pada investasi yang
optimal dari penggunaan TI yang ada. Melakukan manajemen yang sesuai, adapun
sumber daya teknologi informasi yang kritis, meliputi : aplikasi, informasi,
infrastruktur dan sumber daya manusia. Dan hal-hal yang penting berkaitan
dengan optimalisasi pengetahuan dan infrastruktur yang ada.
Risk
Management, berfokus pada bagaimana melakukan identifikasi kemungkinan
resiko-resiko yang ada, serta bagaimana mengatasi dampak dari resiko-resiko
tersebut.
Performance
Measurement, berfokus pada bagaimana mengukur serta mengawasi kinerja dari
teknologi informasi dan menyesuaikan penggunaan dari TI sesuai dengan kebutuhan
bisnis organisasi.
Referensi
:
IT
Governance Institute. (2007), “COBIT 4.1 Framework Control Objectives,
Management Guidelines, Maturity Models”, IT Governance Institute.
Tata Kelola TI, Alasan, Definisi,
Tujuan dan Area fokus.
DEFINISI TATA KELOLA TI
Tata
kelola TI adalah
kemampuan organisasi yang
mana dilakukan oleh
dewan, manajemen ekesekutif
dan manajemen TI
untuk mengendalikan perumusan
dan penerapan strategi TI,
dan dengan cara ini
dapat memastikan perpaduan
antara bisnis dan TI.
Tata
kelola TI merupakan tanggungjawab pihak manajemen didalam suatu
organisasi, sehingga bagaimana TI bisa
menjadi lebih efisien dan efektif dalam mendukung proses bisnis yang dijalankan
tersebut.
Selain
itu, tata kelola TI dapat pula diartikan bagian dari tata kelola perusahaan dan
yang terdiri dari kepemimpinan dan struktur organisasi serta proses-prosesnya,
yang digunakan untuk untuk memastikan bahwa TI perusahaan memelihara dan
memperluas strategi dan sasaran perusahaan.
Surendro
(2009, h. 127) mendefinisikan tata kelola STI sebagai tanggung jawab dewan
direksi dan manajemen eksekutif organisasi yang merupakan bagian terintegrasi
dari pengelolaan perusahaan yang mencakup kepemimpinan, struktur serta proses
organisasi yang memastikan bahwa teknologi informasi (TI) perusahaan dapat dipergunakan
untuk mempertahankan dan memperluas strategi dan tujuan organisasi. Hal
tersebut seperti yang diungkapkan oleh The IT Governance Institute (ITGI) (ITGI, 2003, h. 10).
Tata
kelola TI adalah pengelolaan TI secara terstruktur dan kumpulan proses yang
bertujuan untuk memastikan kesesuaian penerapan TI terhadap pencapaian tujuan
institusi, dengan cara mengoptimalkan keuntungan dan kesempatan yang ditawarkan
TI, mengendalikan penggunaan terhadap sumber daya TI dan mengelola
resiko-resiko terkait TI dengan melibatkan seluruh stakeholder untuk memastikan
keberhasilan TI.
Teknologi
Informasi(TI) sudah menjadi bagian penting dalam suatu organisasi atau
perusahaan yang cukup besar jangkauannya. Tujuan awal TI yaitu untuk membantu
proses operasional yang ada di organisasi/perusahaan menjadi lebih cepat dan
efektif, namun sekarang TI sudah memiliki tujuan yang lebih luas dari sekedar
membantu operasional organisasi/perusahaan. Beberapa organisasi/perusahaan juga
memanfaatkan TI untuk membantu manajer level atas dalam proses pengambilan
keputusan. Oleh karena itu, organisasi/perusahaan pasti memikirkan tentang
investasi di bidang TI. Penginvestasian TI tentunya diharapkan mampu
meningkatkan kualitas dari organisasi/perusahaan. Untuk menjaga keseimbangan dalam
penginvestasian TI maka diperlukan cara/aturan yang dikenal dengan Tata Kelola
TI. Dengan adanya Tata Kelola TI diharapkan keputusan yang dihasilkan oleh
manajemen level atas dalam suatu organisasi/perusahaan menjadi semakin efektif
sehingga akan berdampak pada output yang dihasilkan organisasi/perusahaan. Ada
beberapa kasus penginvestasian TI yang tidak mengakibatkan pengaruh apa-apa
untuk organisasi/perusahaan. Hal ini terjadi karena kurangnya koordinasi antara
pihak-pihak di dalam organisasi/perusahaan, proses TI berjalan tidak sesuai
dengan prosedur, dan sumber daya yang dimiliki tidak memiliki skill di bidang
TI, serta investasi yang dilakukan tidak mengurangi resiko yang ada.
Penginvestasian di bidang TI tentunya menghabiskan biaya yang besar, untuk menghindari
terjadinya kerugian dalam organisasi/perusahaan, Tata Kelola TI menjadi hal
yang penting dalam suatu organisasi/perusahaan.
Ruang
lingkup tata kelola audit teknologi informasi
1.
IT Strategic Alignment
Dalam IT Strategic Alignment akan dirancang
strategi teknologi informasi yang mengacu pada strategi informasi menyeluruh dari suatu
organisasi dan harus sesuai dengan tujuan bisnis dari organisasi tersebut.
2.
IT Value Delivery
Ruang lingkup ini akan menargetkan kualitas
dari layanan TI yang tepat berdasarkan anggaran dan waktu.
3.
Risk Management
Resiko dalam organisasi harus dimanajement
dengan baik agar dapat mencapai tujuan bisnis organisasi. Memanajemen resiko
dimulai dengan mengidentifikasikan resiko dan kemudian di manage agar dapat
dikendalikan
4.
IT Resource Management
Selain resiko sumber daya juga harus
dimanage demi untuk mencapai tujuan bisnis oraganisasi adapun salah-satu
sumberdaya yang harus dimanage adalah infrakstruktur TI
5.
Performance Measurement
Ruanglingkup ini meliputi pengukuran kinerja
yang telah sesuai dengan yang ditetapkan dewan dan manajemen senior.
Tujuan
Tata Kelola audit TI:
1.
Menyamakan strategi organisasi dengan realisasi keuntungan dari penerapan TI
2.
Memaksimalkan penggunaan TI serta memanfaatkan peluang yang ada
3.
Bertanggunag jawab terhadap sumber daya TI
4.
Memanajemen resiko yang mungkin terjadi dalam TI
TUJUAN
Salah
satu tujuan tata kelola TI adalah untuk menyelaraskan setiap proses-proses
bisnis yang ada dengan teknologi informasi. Artinya adalah dengan adanya
struktur dan proses yang diperlukan dalam investasi teknologi informasi, pihak
manajemen dapat memastikan teknologi informasi yang dilakukan sesuai dengan
strategi bisnis yang ada. Selain itu
terdapat tujuan tata kelola TI lainnya adalah sebagai berikut :
- Menyelaraskan teknologi informasi
dengan strategi perusahaan serta realisasi dari keuntungan-keuntungan yang telah dijanjikan dari penerapan TI.
- Penggunaan teknologi informasi
memungkinkan perusahaan mengambil peluang-peluang yang ada, serta memaksimalkan
pemanfaatan TI dalam memaksimalkan keuntungan dari penerapan TI tersebut.
- Bertanggungjawab terhadap penggunaan
sumber daya TI.
- Manajemen resiko-resiko yang ada
terkait teknologi informasi secara tepat.
AREA
FOKUS
Pada
tata kelola teknologi informasi terdapat 5 area yang menjadi fokus yaitu
keselarasan strategis, penyampaian nilai, manajemen risiko, manajemen sumber
daya, dan pengukuran kinerja.
- Keselarasan strategis (strategic
alignment) merupakan proses penyelarasan strategi terfokus pada memastikan hubungan bisnis dengan perencanaan
strategis TI, mendefinisikan dan memelihara.
- Penyampaian nilai (value delivery)
merupakan melaksanakan proporsi nilai dari seluruh siklus penyampaian.
- Manajemen risiko (risk management)
merupakan menitikberatkan kepada proses-proses untuk memelihara nilai.
- Manajemen sumberdaya (resource
management) merupakan mengoptimalisasikan investasi dan manajemen yang sesuai.
Sumber daya TI yang penting yaitu aplikasi, informasi, infrastruktur dan
manusia.
- Pengukuran kinerja (performance
measurement) meliputi aktifitas audit dan penilaian serta pengukuran
kinerja yang berkelanjutan. Jika tidak
ada ukuran kerja yang dibuat dan dimonitor, maka area fokus tata kelola TI
lainnya sulit untuk mencapai hasil yang diharapkan.
ALASAN
Yang
menjadi alasan diperlukannya tata kelola TI adalah TI saat ini sudah menjadi
kebutuhan yan sangat penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena
dipercaya dapat membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis
perusahaan.
Untuk
mencapai hal tersebut, diperlukan suatu pengelolaan TI yang baik dan benar agar
keberadaan TI mampu untuk menunjang kesuksesan organisasi dalam pencapaian tujuannya. Kesuksesan tata kelola
perusahaan tersebut tergantung terhadap seberapa jauh tata kelola TI dilakukan.
Tata
kelola TI diperlukan karena TI tidak lagi hanya dipandang sebagai unsur
pendukung proses bisnis, tetapi sudah dipandang sebagai bagian dari strategi bisnis, tata kelola TI
juga mengontrol semua tahapan dalam siklus hidup solusi TI untuk menjaga
keselarasan antara TI dengan tujuan dan strategi organisasi agar mencapai
kesuksesan. Penerapan tata kelola pemerintahan dan percepatan penerapan TI pada
pemerintahan membuat institusi-institusi pemerintah harus meningkatkan fungsi
TInya. Dengan meningkatnya peran TI maka investasi di bidang TI semaki besar
dan semakin kompleks dalam pengelolaannya. Oleh karenanya itu yang menjadi
alasan dibutuhkannya suatu tata kelola TI yang baik agar investasi teknologi
informasinya dapat berjalan dengan baik.
SUMBER
:
Yulhendri.,
Pengembangan Tata Kelola TI untuk Pengelolaan Sistem Informasi Terintegrasi di
Perguruan Tinggi melalui penentuan Kebijakan, Aturan, Pedoman dan Prosedur,
e-Indonesia Initiative 2008, 21-23 Mei 2008 (Jakarta).
Setiawan,
Herri & Mustofa, Khabib., Metode Audit Tata Kelola Teknologi Informasi di
Instansi Pemerintah Indonesia, IPTEK-KOM, Vol.15 No.1, 1-15 (1 Juni 2013).
Utomo,
Agus Prasetyo & Mariana, Novita., Analisis Tata Kelola Teknologi Informasi
(IT Governance) pada Bidang Akademik dengan Cobit Frame Work Studi Kasus pada
Universitas Stikubank Semarang, Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK Volume 16,
No.2, 139-149 (Juli 2011).
TUJUAN
IT GOVERNANCE
Tujuan
IT Governance
Tata
kelola IT merupakan tanggungjawab pihak manajemen didalam suatu organisasi,
sehingga bagaimana IT bisa menjadi lebih efisien dan efektif dalam mendukung
proses bisnis yang dijalankan tersebut. Sehingga tujuan tata kelola IT adalah
mengontrol penggunaannya dalam memastikan bahwa kinerja IT memenuhi dan sesuai
dengan tujuan, sebagai berikut :
a. Menyelaraskan teknologi informasi dengan
strategi perusahaan serta realisasi dari keuntungan-keuntungan yang telah
dijanjikan dari penerapan IT
b. Penggunaan teknologi informasi
memungkinkan perusahaan mengambil peluang-peluang yang ada, serta memaksimalkan
pemanfaatan IT dalam
memaksimalkan
keuntungan dari penerapan IT tersebut.
c. Bertanggung jawab terhadap penggunaan
sumber daya IT.
d. Manajemen resiko-resiko yang ada terkait
teknologi informasi secara tepat.
Area
Fokus IT Governance
Adapun
yang menjadi area fokus dalam proses pengelolaan tata kelola teknologi
informasi, dibedakan menjadi lima area utama (ITGI, 2007) :
1. Strategic Alignment, berfokus pada bagaimana
mencapai visi dan misi dari suatu organisasi yang selaras dengan tujuan bisnis
organisasi tersebut.
2. Value Delivery, berfokus pada bagaimana
mengoptimalkan nilai tambah dari teknologi informasi dalam mencapai visi dan
misi suatu organisasi.
3. Resources Management, berfokus pada
bagaimana sumber daya dan infrastruktur dapat mencukupi dalam penggunaannya
yang optimal, berkaitan pada investasi yang optimal dari penggunaan TI yang
ada. Melakukan manajemen yang sesuai, adapun sumber daya teknologi informasi
yang kritis, meliputi : aplikasi, informasi, infrastruktur dan sumber daya
manusia. Dan hal-hal yang penting berkaitan dengan optimalisasi pengetahuan dan
infrastruktur yang ada.
4. Risk Management, berfokus pada bagaimana
melakukan identifikasi kemungkinan resiko-resiko yang ada, serta bagaimana
mengatasi dampak dari resiko-resiko tersebut.
5. Performance Measurement, berfokus pada
bagaimana mengukur serta mengawasi kinerja dari teknologi informasi dan
menyesuaikan penggunaan dari TI sesuai dengan kebutuhan bisnis organisasi.
Sumber :